Friday, June 29, 2012

gerak pada tumbuhan putri malu

A.  Judul                                  : Gerak pada tanaman putri malu (Mimosa pudica)
B.  Tujuan                               : 1.   Mengetahui reaksi putri malu setelah diberi                                                               perlakuan.
2.      Mengetahui jenis gerak yang terjadi pada tanaman putri malu ( Mimosa pudica )
C.  Landasan Teori                :
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu. Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju kearah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan arah tertentu. Beberapa jenis gerakan tumbuhan yang tergolong iritabilitas dibedakan menjadi tiga, yaitu tropisme, taksis, dan nasti.
1.    Tropis
Tropisme adalah gerakan tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang dari luar. Rangsang dari luar yang mempengaruhi gerak tumbuhan ada bermacam-macam. Misalnya cahaya, gravitasi, air atau kelembaban, dan sentuhan atau singgungan. Berdasarkan jenis rangsangan tersebut, tropisme dibedakan menjadi fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, dan tigmotropisme

a. Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang cahaya. Apabila gerak tumbuhan tersebut menuju kearah cahaya, berarti tumbuhan tersebut melakukan gerak fototropisme positif. Apabila gerakan tumbuhan ini menjauhi arah cahaya, maka disebut fototropisme negatif. Contoh gerak fototropisme positif adalah tanaman biji-bijian yang sedang tumbuh tunas.
b. Geotropisme adalah gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi (gaya tarik) bumi. Apabila arah pertumbuhan tersebut ke atas, maka termasuk geotropisme negatif. Akan tetapi, apabila arah pertumbuhan menuju kebawah berarti termasuk gerak geotropisme positif. Contoh geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang selalu menuju kebawah atau kedalam tanah.
c. Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan menuju kearah yang basah atau berair. Arah pertumbuhan menuju temapt yang berair disebut gerka hidrotropisme positif. Apabila araah pertumbuhan tanaman menjauhi tempat yang berair disebut gerakan hidrotropisme negatif. Contoh hidrotropisme positif adalah arah pertumbuhan ujung akar didalam tanah yang selalu menuju ketempat yang mengandung air.
d. Tigmotropisme adalah gerak tumbuhan dari bagian tumbuhan akibat persinggungan. Contohnya sulur markisa dan batang mentimun yang membelit tanaman lain.
2.    Taksis
Tumbuhan umumnya hanya mampu melalukan gerak pada sebagian anggota tubuhnya, misalnya akar yang mendekati air atau pucuk yang mendekati cahaya. Namun, pada tumbuhan tingkat rendah mampu melakukan gerak berpindah tempat. Seluruh tubuhnya berpindah. Misalnya, tumbuhan euglena dan bakteri besi. Gerak seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh datangnya rangsang disebut gerak taksis. Berdasarkan rangsang penyebabnya, taksis dibedakan menjadi fototaksis dan kemotaktis. Fototaksis merupakan gerak seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh rangsang cahaya. Misalnya gerakan euglena yang selalu mendekati cahaya.
3.    Nasti
Daun putri malu akan menutup apabila disentuh. Dan setelah didiamkan agak lama, daun tersebut akan membuka kembali. Gerak tersebut sebagai tanggapan atas reaksi yang datang dari luar, sedangkan arah gerakannya tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsang. Gerakan tersebut disebut gerakan nasti.
Gerak nasti dibedakan menjadi dua, yaitu seismonasti dan gerak niktinasti. Seismonasti
adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh rangsang sentuhan. Sedangkan gerak niktinasti adalah gerak tubuh tumbuhan karena adanya rangsang intensitas cahaya yaitu gelap atau terang.

Tumbuhan putri malu sering dijumpai di sekitar sawah, kebun, rerumputan. Tumbuhan putri malu merupakan herba memanjat atau berbaring atau setengah perdu dengan tinggi 0,3-1,5 meter. Tumbuhan liar di tempat terbuka. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropis yang ditemukan pada ketinggian 1200 meter di bawah permukaan laut.
Berikut ini ciri-ciri morfologi tumbuhan putri malu :
1. Daun
Berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun
berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal membundar, tepi
rata, permukaan atas dan bawah licin, panjang 6-16 mm, lebar 1-3 mm, berwarna
hijau, umumnya tepi daun berwarna ungu. Jika daun disentuh akan melipatkan
diri, menyirip rangkap. Siripterkumpul rapat dengan panjang 4-5,5 cm.
2. Batang
Batang bulat, berambut, dan berduri temple. Batang dengan rambut sikat yang
mengarah miring ke bawah.
3. Akar
Akar berupa akar pena yang kuat.
4. Bunga
Bunga berbentuk bulat seperti boa, nertangkai, berwarna ungu/merah. Kelopak
sangat kecil, bergigi empat, seperti selaput putih. Tabung mahkota kecil, bertaju
empat, seperti selaput putih.
5. Buah
Buah berbentuk polong, pipih seperti garis.
6. Biji
Biji bulat dan pipih.
Tumbuhan ini apabila disentuh maka daunnya akan menutup. Berbagai jenis perlakuan terhadap putri malu akan dicoba untuk mengetahui reaksi gerak nasti tumbuhan tersebut.



D.  Alat dan Bahan                            :
1.      Stopwatch
2.      kamera
3.      Alat tulis
4.      Tanaman putri malu (Mimosa pudica )

E.  Cara Kerja                                    :
1.      Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
2.      Bagian - bagian tanaman putri malu disentuh  (pucuk muda, daun tua, pangkal daun kecil, pangkal rangkaian daun, batang, bunga)
3.      Setiap  gerak bagian-bagian tanaman putri malu diamati (pucuk muda, daun tua, pangkal daun kecil, pangkal rangkaian daun, batang, bunga)
4.      Dihitung waktu rentang antara menutupnya daun putri malu setelah di sentuh sampai membuka lagi dengan menggunakan stopwatch
5.      Setiap gerak yang dilakukan oleh tanaman putrid malu difoto
6.      Percobaan dilakukan lagi namun dengan menggunakan karton hitam. Karton tersebut dibuat kotak dan kemudian tanaman putri malu ditutup dengan karton tersebut, lalu geraknya diamati ( menutup ).
7.      Karton tersebut dibuka dan lihatlah berapa lama waktu tanaman putri malu dapat kembali ke posisi semula ( membuka kembali ).
8.      Laporan  hasil praktikum dibuat

F.   Data Hasil Pengamatan               :

Perlakuan
Waktu
Menutup
Membuka
Tanpa ditutupi karton ( biasa )
01:95
06:27:23
Ditutupi karton
43:07:81
07:02:84



G.  Pembahasan                                  :
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dapat dilihat pada data hasil pengamatan. Pada tabel tersebut menyatakan bahwa ketika tanaman putri malu disentuh, waktu menutupnya tanaman putri malu hanya 01:92 namun ketika tanaman itu kembali ke posisi semula ( membuka ) membutuhkan waktu yang cukup lama yakni sebesar 06:27:23. Namun berbeda pada saat tanaman putri malu ditutupi dengan kertas karton hitam. Hasil yang ditunjukkan saat tanaman putri malu menutup membutuhkan waktu yang cukup lama yakni sebesar 43:07:81, dan waktu yang dibutuhkan tanaman putri malu untuk membuka kembali ( ke posisi semula ) hanya membutuhkan waktu yang singkat, yakni sebesar 07:02:84.
Pada saat bagian tumbuhan putri malu disentuh, terjadi aliran air menjauhi daerah sentuhan. Adanya aliran air tersebut menyebabkan kadar air sel-sel motor di daerah sentuhan berkurang, sehingga tekanan turgornya mengecil. Juga disebabkan karena hilangnya turgor dalam sel-sel pulvinus. Pulvinus adalah organ penggerak khusus yang berada di tulang daun. Akibatnya batang, cabang, dan atau tulang daun menjadi layu dan diikuti dengan mengatupnya daun putri malu. Setelah beberapa saat tertentu tekanan turgor sedikit demi sedikit akan kembali ke keadaan normalnya diikuti dengan tegaknya kembali batang, cabang, dan mekarnya seluruh daun putri malu. Gerak yang terjadi pada tanaman putri malu yang akan menutup bila disentuh, dan setelah didiamkan agak lama, daun tersebut akan membuka kembali. Gerakan tersebut disebut gerakan nasti, dimana merupakan tanggapan atas reaksi yang datang dari luar, sedangkan arah gerakannya tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsang. Gerakan ketika tanaman putri malu disentuh disebut seismonasti, yakni gerak bagian tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh rangsang sentuhan.
Saat tanaman putri malu ditutup dengan karton hitam, tanaman putri malu  juga akan mengatup namun membutuhkan waktu yang relative lebih lama. Penutupan dengan menggunakan karton hitam ini diibaratkan saat malam hari. Hal ini terjadi karena saat tanaman putri malu ditutup berarti intensitas cahaya matahari semakin lama semakin berkurang. Respon daun putri malu satu per satu mengatup dari yang teratas sampai pada yang terbawah. Proses ini disebut juga gerak tidur, di mana putri malu menghentikan proses fotosintesisnya. Gerakan tidur ini disebabkan oleh perubahan harian dalam tekanan turgor sel motor dalam pulvinus yang mirip dengan tumbuhan sensitif seperti putri malu. Ketika daun berada dalam posisi horizontal, sel-sel pada satu sisi pulvinus akan membengkak (turgid), sementara sel pada sisi berlawanan akan menjadi lembek dan melemah. Ketika  kertas karton dibuka kembali, intensitas cahaya yang cukup akan mengenai tanaman putri malu dan akan memulai kembali proses fotosintesisnya. Di saat tersebut, kadar air sel akan meningkat sedikit demi sedikit diikuti dengan kembali normalnya tekanan turgor sel putri malu sehingga akhirnya tumbuhan putri malu kembali lagi ke bentuk awalnya. Gerak saat tanaman putri malu ditutup dengan karton hitam disebut gerak niktinasti, yakni gerak tubuh tumbuhan karena adanya rangsang intensitas cahaya yaitu gelap atau terang.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, variabel yang bertindak sebagai Variabel bebas : arah rangsang dan jenis perlakuan; Variabel terikat : waktu membuka dan menutup daun putri malu setelah diberi perlakuan; dan Variabel control : tanaman putri malu.















H.  Kesimpulan                                   :
Tanaman putri malu adalah tumbuhan yang sangat peka terhadap rangsangan. Berbagai rangsangan yang diberikan (yaitu: sentuhan, diberi hawa panas, dan diberi hawa dingin) kepada putri malu memberikan pengaruh pada perilaku tanaman ini. Perilaku yang ditimbulkan akibat diberi rangsangan yaitu menutupnya daun putri malu. Waktu untuk menutupnya daun setelah diberi rangsangan sentuhan, lebih singkat dibandingkan waktu untuk menutupnya daun setelah diberi rangsangan yang lain.
Daun putri malu akan menutup apabila disentuh. Dan setelah didiamkan agak lama, daun tersebut akan membuka kembali. Gerak tersebut sebagai tanggapan atas reaksi yang datang dari luar, sedangkan arah gerakannya tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsang. Gerakan tersebut disebut gerakan nasti.
Gerak nasti dibedakan menjadi dua, yaitu seismonasti dan gerak niktinasti. Seismonasti
adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh rangsang sentuhan. Sedangkan gerak niktinasti adalah gerak tubuh tumbuhan karena adanya rangsang intensitas cahaya yaitu gelap atau terang.


Daftar Pustaka
http://inanovitasmadani.blogspot.com/







Lampiran Gambar
                     
Gb.1 tanaman putri malu                  Gb. 2 tanaman purti malu
 sebelum diberi perlakuan                        setelah  disentuh
                     
   Gb.3 tanaman putri malu                     Gb. 4 tanaman putri malu
        Ketika dibiarkan membuka sendiri       ditutup dengan kertas karton hitam
                    
                Gb.5 tanaman putri malu                    Gb.6 tanaman putri malu   
       menutup saat ditutup  dengan karton          membuka kembali setelah
       hitam( namun saat diambil foto                  ditutup dengan karton hitam
       beberapa daun dari putri malu mulai
       membuka kembali akibat dari
       adanya cahaya matahari )    
Gerak pada Tanaman Putri Malu (Mimosa pudica)

UNSRI 






Disusun oleh :
Shinta Dwi Kurnia (06091009017)







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011

No comments:

Post a Comment