APLIKASI KLONING
GEN DALAM PROSES PEMBUATAN INSULIN
A. Pengertian Kloning
Kloning sebenarnya
memiliki arti yang sangat penting untuk menghasilkan organisme baru yang
unggul. Kemajuan kloning pada tumbuhan dan hewan disambut baik oleh umat
manusia. Tetapi pada saat kloning berkembang dan mulai menuju kloning terhadap
manusia, mulai muncul berbagai pendapat dan perdebatan yang terjadi dikalangan
ilmuan, politisi, masyarakat, dan tokoh agama. Ada yang mendukung dan ada pula
yang menolak adanya kloning pada manusia. Berbagai kalangan yang mendukung
beralasan keberhasilan kloning gen pada manusia dapat menghasilkan sel,
jaringan, dan organ yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti
diabetes dan leukimia.
Kloning adalah suatu
teknik reproduksi secara aseksual yang menggunakan sel tubuh (sel somatis)
makhluk hidup. Kloning didasarkan pada konsep bahwa sel makhluk hidup bersifat
totipotensi, yaitu kemampuan setiap sel yang darimana saja sel tersebut diambil
apabila diletakkan dilingkungan yang sesuai akan tumbuh menjadi individu baru
yang sempurna. Kloning berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu Clone yang
artinya ranting atau cangkokan. Istilah
Clone atau klona pertama kali diusulkan pada tahun 1903 oleh Herbert
Webber.
Seperti telah
dijelaskan diatas, kloning adalah tindakan menggandakan atau mendapatkan
keturunan tanpa fertilisasi, berasal dari induk yang sama, mempunyai susunan
(jumlah dan gen) yang sama dan kemungkinan besar mempunyai fenotip yang sama.
Berdasarkan pengertian diatas, terdapat beberapa jenis kloning yang dikenal,
antara lain :
1.
Kloning
DNA Rekombinan
Kloning ini
merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu organisme
pada satu element replikasi genetik. Salah satu contohnya adalah penyisipan DNA
dalam plasmid bakteri untuk mengklon satu gen.
2.
Kloning
Reproduktif
Merupakan suatu
teknologi yang biasa digunakan untuk menghasilkan hewan yang sama, contohnya
Dolly dengan suatu proses yang disebut dengan SCNT (Somatic Cell Nuclear
Transfer).
3.
Kloning
Terapeutik
Kloning Terapeutik
adalah suatu proses kloning gen yang digunakan untuk memproduksi embrio manusia
sebagai bahan penelitian. Tujuan utama dari proses ini adalah bukan untuk
menciptakan manusia baru, akan tetapi untuk mendapatkan sel batang yang dapat
digunakan untuk mempelajari perkembangan manusia dan penyembuhan penyakit.
Kemajuan di bidang
bioteknologi yang lain diantaranya adalah sintesis insulin dengan bantuan
bakteri yang biasa terdapat di usus besar, namanya Escherichia coli. Teknologi dasar proses ini disebut
denganteknologi plasmid.
Insulin adalah
hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen, dan berfungsi mengatur kadar
gula darah bersama hormon glukagon. Kekurangan insulin karena cacat genetik
pada pankreas, menyebabkan seseorang menderita diabetes melitus (kencing manis)
yang berdampak sangat luas terhadap kesehatan, mulai kebutaan hingga impotensi.
Sebelum ditemukan
teknik sintesis insulin, hormon ini hanya bisa diperoleh dari ekstraksi
pankreas babi atau sapi, dan sangat sedikit insulin bisa diperoleh. Setelah
ditemukan teknik sintesis insulin di bidang bioteknologi inilah, harga insulin
bisa ditekan dengan sangat drastis sehingga bisa membantu para penderita
diabetes melitus.
Langkah-langkah kloning gen
dalam proses pembuatan insulin :
1.
Pada
proses pembuatan insulin ini, langkah pertama adalah mengisolasi plasmid dari E. coli. Plasmid adalah salah satu bahan
genetik bakteri yang berupa untaian DNA berbentuk lingkaran kecil. Selain
plasmid, bakteri juga memiliki kromosom. Keunikan plasmid ini adalah: ia bisa
keluar-masuk ‘tubuh’ bakteri, dan bahkan sering dipertukarkan antar bakteri.
2.
Pada
langkah kedua ini plasmid yang telah diisolir dipotong pada segmen tertentu
menggunakan enzim restriksi endonuklease. Sementara itu DNA yang di isolasi
dari sel pankreas dipotong pada suatu segmen untuk mengambil segmen pengkode
insulin. Pemotongan dilakukan dengan enzim yang sama.
3.
DNA
kode insulin tersebut disambungkan pada plasmid menggunakan bantuan enzim DNA
ligase. Hasilnya adalah kombinasi DNA kode insulin dengan plasmid bakteri yang
disebut DNA rekombinan.
4.
DNA
rekombinan yang terbentuk disisipkan kembali ke sel bakteri.
5.
Bila
bakteri E. coli berbiak, maka akan
dihasilkan koloni bakteri yang memiliki DNA rekombinan.
Gambar. Langkah-langkah
kloning gen dalam proses pembuatan insulin
Gambar.
Metode produksi insulin dengan menggunakan plasmid bakteri
Metode produksi insulin
dengan menggunakan plasmid bakteri :
1. Diperlukan adanya bakteri Escherichia coli yang akan dipakai
plasmidnya (bagian DNA yang mampu memperbanyak diri)
2. Diperlukan adanya gen
manusia penghasil insulin. Gen ini akan dipotong oleh enzim restriksi
(pemotong)
3. Potongan gen penghasil
insulin akan disambungkan ke plasmid DNA Escherichia
coli, dengan bantuan enzim ligase (penyambung)
4. Hasil penyambungan ini akan
ditanamkan ke dalam sel bakteri Escherichia
coli
5. Bakteri dibiakkan dalam
medium khusus. Karena bakteri telah memiliki gen penghasil insulin, maka akan
meproduksi hormon insulin
Daftar Pustaka
http://blog.codingwear.com/bacaan-56-Contoh-Penerapan-Rekayasa-Genetika.html
diakses pada 23 maret 2012
http://biologimediacentre.com/bioteknologi-5-membuat-insulin-dengan-bantuan-e-coli/
diakses pada 23 maret 2012
http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2012/01/10/aplikasi-kloning-gen-dalam-proses-produksi-insulin-gene-cloning-applications-in-insulin-production-process/
diakses pada 23 maret 2012
No comments:
Post a Comment